twitter


Siapa itu kak ammank?
Apa itu kematian?
Apa itu perpisahan? 

Yang jelas, kami bangga dan tak akan melupakanmu.

Kak Ammank...

Dua hari yang lalu, dia sedang tertidur tanpa setitik gerak pun. kain putih melindungi seluruh tubuhnya. bersih dan tenang.

Kenangan - kenangan tentang dirinya, sedang melintas pelan dalam pikiran orang - orang yang mengenalnya. kenangan pahit, manis, tawa, canda, marah, semuanya melintas kembali dalam pikiran. pikran mereka meronta "kenapa harus secepat ini?"
dan airmata kembali mengalir deras saat orang - orang yang menyayanginya menegaskan dalam hati bahwa "mata ini tak akan pernah melihatnya lagi". "Tangan ini tak akan pernah menyentuh kulitnya lagi dan tak bisa memukul-mukulnya sambil bercanda lagi". "telinga ini tak bisa mendengar suaranya lagi secara langsung". dan "Tubuh ini tak akan pernah mengalami saat - saat seru bersamanya lagi".
Sesaat, tawanya menggema di telinga. membuat rindu.

Semoga dia merasakan aku menulis ini. agar ia bisa melihat doa ini :
"Ya Allah, mungkin Engkau terlalu menyayanginya hingga ingin menghabiskan waktu dengannya lebih cepat daripada kami. Ya Allah, buatlah tanah yang menutupinya menjadi tempat yang aman dan nyaman baginya. Ya Allah, buatlah perjalanannya menuju-Mu menjadi mudah dan nyaman. buatlah Malaikat yang mendampinginya senantiasa membuatnya menikmati dunia barunya. Berilah ia pendamping bidadari - bidadari cantik-Mu. hingga saat berada di sisi-Mu, kumohon, Manjakanlah dia dengan kasih sayang-Mu.."

Kak Ammank telah pergi. Allah menyayanginya. Allah tau bahwa dia telah lelah dan tak kuat menghadapi sakitnya. maka Allah mengambilnya kembali, dengan keadaan yang sama saat ia diciptakan. saat ia berada di kandungan. saat ia belum dihampiri sakit. Allah mencintainya, mungkin sekarang ia sedang bercengkrama dan bercanda dengan Rasulullah S.a.w dan sahabat - sahabatnya. mungkin sekarang ia sedang melafalkan ayat suci al - qur'an dengan suara indahnya, agar penghuni yang berada di sekitarnya bisa mendengarnya.

Kak Ammank,
Kami mencintaimu.
mata ini telah sering melihat fotonya. namun melihatnya secara langsung dan bertemu dengannya hanya dua kali. namun itu tak mengurangi rasa sedih dan airmata saat mengetahui kepergiannya. satu hal yang sangat membekas di hati "tak bisa melihatnya lagi di dunia ini" . dia telah meninggalkan kami. namun kenangannya masih membekas. dan itu yang membuat kami beruntung bisa mengenalnya dan menghabiskan waktu bersamanya selama ini. senyum begitu sulit untuk ditampilkan ketika mengingat dia telah pergi. namun ketika mengingat dia adalah hafidz, maka ia adalah hamba yang amat disayang olehNya.

"Semoga menang di Jakarta".
kata - kata terakhirnya di twitter untukku. ketika menyadari dia tak akan ada dan mengetahui hasil yang ku peroleh di Stand Up Festival Jakarta, airmata mengalir deras. sangat deras. itu seperti tanda bahwa aku memang harus mendapatkan hasil yang terbaik . harapan terakhirmu untukku benar - benar membekas.




Kak Ammank, kami tak berpisah denganmu. masih ada kenangan, masih ada tawamu yang tersisa di benak kami, dan masih ada hari mendatang yang akan mempertemukan kita.








1 komentar:

  1. Ini, sisi feminimnya Kak Sri :) Turut mengamini doamu kak. Saya ikut haru. Semoga menang (dalam apapun)! :)

Posting Komentar